Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Ceritaku: Diary

Gambar
Perjalananku berawal dari sebuah pabrik pebuatan kertas dan aku dibuat dari lembar-lembar kertas itu lalu dijilid menjadi satu. Proses demi proses kulalui sampai aku diangkut dan tiba di sebuah toko sederhana yang menjualku. Beberapa minggu aku berdiam diri di etalase. Mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi untuk menunggu seseorang akan membeliku. Suatu ketika seorang gadis mengambilku. Senang rasanya tidak lagi di etalase itu. Gadis itu meletakkanku di keranjang sepedanya dan membawaku pulang. Kukira diusia remajanya aku adalah diary pertamanya tapi ternyata tidak. Dia sudah memiliki beberapa diary yang penuh dengan tulisannya. Ia membuka lembar demi lebar. "Faychan!" seseorang berteriak memanggilnya. "Iya, sebentar!" jawabnya, lalu ia meninggalkanku begitu saja di atas mejanya. Cukup lama ia meninggalkanku baru menjelang senja ia kembali ke kamarnya. Aku disisihkannya bersama beberapa buku di meja itu. Kemudian ia mengambil salah satu buku pelajaran dan

Cerpen: Kesetiaan dalam Penantian

Gambar
Menanti, satu hal yang menurutku paling menjenuhkan apalagi untuk hal yang tak pasti. Namun, tidak ada yang dapat aku salahkan. Ini keputusanku dan setiap keputusan ada konsekuensi. Di sisi lain aku merasa senang, dalam penantian tak selalu menjemukan saat aku menikmatinya. Merasa terbebaskan dari ikatan yang kadang tak lagi dapat membuatku terbang. *** Tok, tok, tok, kuketuk pintu rumahnya yang sudah terbuka. Sosoknya bergegas keluar dari kamarnya untuk  melihat kedatanganku. "Oh, kamu ternyata. Aku kira siapa?" Aku hanya tersenyum dan ia mempersilakan aku duduk. "Bentar ya, aku mau lanjutin main game dulu." Ia kembali ke kamarnya yang tepat berada di depan tempat aku duduk. Aku menantinya sekian menit. "Terus aku datang ke sini kamu cuekin, gitu?" "Enggak. Sebentar lagi selesai kok," sahutnya dari dalam kamar. Aku kembali terdiam dan menunggunya. Setelah sekian menit kemudian, ia keluar dari kamar dan duduk cukup jauh dari

BeasiswaDataPrint

Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya. Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta. Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan

Semusim...

Setiap kata yang terucap dari bibir manismu selalu terdengar lembut di telingaku. Walau kadang aku tak mengerti apa yang kau katakan namun, selalu kucoba untuk memahami. Tak jarang kau juga membuatku kesal tapi kau selalu menenangkanku. Entah sejak kapan aku merasa begitu. Mungkin… sejak aku mengenalmu pertama kali. Ya, aku rasa begitu. Sejak aku menyebutmu ‘Bintang’. “Selamat pagi, Bintangku!” sapaku pagi itu pada seorang sahabatku yang tengah duduk di depan kelasnya. Namun, ia hanya membalasnya dengan senyum dan lesung pipi yang membuatnya semakin terlihat manis di mataku. Akupun berlalu meninggalkannya yang tengah duduk di depan kelasnya. Bagiku tak ada yang aneh. Bintang yang aku kenal memang aneh. Sesaat ia menjadi seseorang yang dingin, sangat dingin namun ia juga bisa menjadi seseorang yang begitu menyenangkan. Tapi, ia tetap selalu ada untukku seperti apapun dirinya. Aku tak peduli ketika ia menjadi dingin. Sebab, dialah sahabatku.  “Aku ingin mengajakmu ke